Tim Penyuluh BPP Banjarmasin Selatan melakukan penyuluhan pertanian dengan metode penyuluhan Demonstrasi Cara, di wilayah Kuin Kecil, Kelura...
Tim
Penyuluh BPP Banjarmasin Selatan melakukan penyuluhan pertanian dengan metode
penyuluhan Demonstrasi Cara, di wilayah Kuin Kecil, Kelurahan Mantuil yang
merupakan daerah pertanian sekaligus destinasi wisata di Kota Banjarmasin. Tim
Penyuluh kompak mengenakan rompi baru, bantuan dari BPPSDMP Kementerian
Pertanian. Kegiatan juga dihadiri oleh petugas POPT Kota Banjarmasin, Bapak
Mahliansyah, S.P., Petani Milenial dan anggota Poktan Berkat Rahmat yang
mengelola usaha tani tanaman pangan di wilayah ini.
Plant
Growth Promoting Rhizobacteria atau yang sering disingkat sebagai PGPR adalah
sekelompok bakteri tanah yang hidup di sekitar permukaan akar, dan secara
langsung atau tidak langsung terlibat dalam memacu pertumbuhan dan perkembangan
tanaman melalui produksi dan sekresi berbagai bahan kimia pengatur di sekitar
rizosfer, yaitu bagian tanah di mana lebih banyak terdapat bakteri di sekitar
akar tanaman daripada tanah yang jauh dari akar tanaman. Beberapa genus PGPR
antara lain: Bacillus, Pseudomonas, Enterobacter, Burkholderia, Klebsiella,
Variovorax, Azospirillum, Azotobacter, dan Serratia.
Peran
PGPR adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan memperbaiki dan merangsang
pertumbuhan akar, meningkatkan daya berkecambah benih, dan memperbanyak
produksi buah. Peran lainnya adalah meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
serangan penyakit, dengan menggunakan mekanisme memperkecil tempat infeksi
melalui kolonisasi akar dan mematikan patogen karena aktivitas antibiosis.
Aplikasi PGPR pada tanaman juga dapat meningkatkan vigor pada tanaman untuk
tujuan pelarutan phosfat, fiksasi N, dan produksi ZPT, serta mengurangi stress
pada tanaman karena perakarannya tumbuh baik.
Melalui
pengenalan dan pemanfaatan PGPR ini, diharapkan petani Kota Banjarmasin dapat
meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas usaha taninya, serta
menimbulkan inisiatif untuk mengelola pertanian secara organik dan
berkelanjutan. Peserta kegiatan, pulang dengan membawa hasil Demcar sambil
tetap dihimbau untuk mengamati proses fermentasi PGPR-nya, hingga 15 hari ke
depan sebelum bisa diaplikasikan pada tanaman padi yang sudah disiapkan dalam
pembibitan untuk Musim Tanam (MT) Tahun 2022. PGPR yang berhasil diolah dan
dapat digunakan adalah PGPR dengan hasil fermentasi yang berbau asam khas dan
larutan berubah lebih keruh. (qy/bpp-banjarmasin-selatan/dkp3-bjm)
COMMENTS